Tautan Fikiran Suhaimi

.

Followers

Saturday, November 13, 2010

BERJUTA RASA BILA JATUH CINTA.



~ Jatuh Cinta Berjuta Rasanya ~
KISAH kasih sepasang anak manusia sudah begitu kerapnya dijadikan bahan cerita yang hadir di tengah-tengah kita dari masa ke masa, baik dalam bentuk cerita turun-temurun, buku, filem, mahupun sandiwara radio. Ada cerita yang diilhami dari kisah nyata, tapi ada juga orang yang kisah cintanya seperti dalam filem. Sebenarnya apakah yang dikatakan dengan cinta itu? Mengapa topik yang satu ini seperti tidak ada habis-habisnya untuk diceritakan, dibahas, dan diperdebatkan? Yang lebih penting lagi, apa arti cinta bagi remaja?

Berbagai terminologi digunakan orang untuk melukiskan bagaimana rasanya jatuh cinta itu. Ada yang bilang bahwa jatuh cinta itu serasa indah sekali, sehingga semua di sekeliling kita juga terasa indah. Ada yang bilang bahwa cinta terasa menyesakkan dada sehingga harus diungkapkan kepada pihak yang dijatuhi cinta. Cinta membuat kita berdebar-debar, berkeringat, dan salah tingkah bila berada dekat si dia.

Semua itu sebenarnya merupakan fasa ketertarikan yang boleh dijelaskan secara psikologi maupun fisiologi. Pada saat kita tertarik pada seseorang, otak kita mengirimkan signal ke tubuh untuk memproduksi hormon tertentu yang akhirnya memunculkan reaksi-reaksi seperti di atas. Siapa yang boleh membuat kita tertarik tentunya sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi serta bagaimana kita tumbuh menjadi remaja dan seterusnya dewasa dalam lingkungan tertentu.

Sebagai bahagian dari satu pakej yang dikenali dengan istilah pubertas (masa peralihan), bersamaan dengan adanya perubahan fizikal, emosional, dan seksual, remaja juga mula mengalami perasaan tertarik pada lawan jenis (atau, dalam kes homoseksual dan biseksual, pada sesama jenis) yang diikuti dengan perasaan jatuh cinta. Perkara ini merupakan suatu perkaral yang normal, walaupun tidak bermakna bahwa remaja yang belum pernah jatuh cinta memiliki masalah.

Menurut kajian yang dilakukan oleh Jackson (2001), remaja cenderung jatuh cinta pada orang yang sudah dikenalinya dengan baik, seperti kawan sekolah, rakan bermain atau jiran tetangga (yang kebelakangan ini jarang terjadi di bandar-bandar besar di mana interaksi antara jiran sangat berkurangan dibandingkan di bandar kecil). Begitu besarnya tekanan dan pengaruh rakan sebaya bagi remaja, biasanya remaja juga akan jatuh cinta dengan orang-orang yang disetujui oleh sahabat-sahabatnya.

Dengan hadirnya internet di dunia kita pada hari ini, maka interaksi kita dengan orang lain juga lebih bervariasi. Yang sebelum ini berkenalan harus secara fizikal (bertemu di sekolah, di jalan, di hentian bas, atau di acara-acara tertentu), sekarang remaja dengan mudahnya berkenalan dengan orang asing melalui chatting di internet, sekaligus juga membuka peluang untuk jatuh cinta. Namun, seperti pernah di bahas di beberapa forum lelaman web tentang cinta, keindahan dunia maya tidak selalu disertai dengan keindahan di dunia nyata. Banyak orang memalsukan identitinya di internet untuk mengambil manfaat dan keuntungan sendiri dari rakan boraknya. Perkara inilah yang mesti harus kita waspadai.



Cinta pada pandangan pertama
Walaupun filem, buku, dan media massa sering menyebut-nyebut tentang cinta pada pandangan pertama, banyak orang yang berpendapat bahwa perkara ini hanya membesar-besarkan romantisme dan sangat jarang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Mereka berpendapat bahwa akan sulit mencintai seseorang yang kepribadiannya belum dikenal pasti secara lebih jauh dan dalam. Ketertarikan memang tidak boleh begitu saja disamakan dengan cinta, jika memikirkan betapa cinta melibatkan emosi yang lebih dalam.

Budaya pop, terutama media massa lebih memusatkan perhatian pada cinta romantis, sehingga mempengaruhi banyak orang untuk berfikir bahwa inilah bentuk cinta sejati yang harus dimiliki setiap pasangan. Pada kenyataannya, menurut para pakar, cinta yang romantis hanyalah bahagian awal dari sebuah perjalanan panjang, dan banyak orang justru melakukan kesalahan fatal pada tahap ini. Tahap cinta berikutnya, walaupun tidak seintim cinta romantis, biasanya lebih dalam, lebih membahagiakan dan tentu saja lebih terasa nyaman kerana sudah mengenali pasangannya dengan lebih baik. Untuk mencapai tahap ini tentunya diperlukan waktu yang lebih lama, kerana dalam waktu tertentu itu pasangan boleh saling belajar baik tentang dirinya sendiri maupun pasangannya.

Jatuh cinta pada pandangan pertama dapat menjadi titik tolak dari perjalanan menuju cinta yang lebih jauh. Tapi sekali lagi, perkara ini boleh menjadi bahaya. Kerana pada awalnya kita sering mengira bahwa ketertarikan sama dengan cinta, tidak sedikit jumlahnya remaja yang tersilap dan menyerahkan segala-galanya kepada pasangannya kerana merasakan bahwa inilah cinta sejatinya.  

Ulasan A.Suhaimi AM

Setiap cinta itu jika dikaji dan difaham secara alami ialah natural reaction. Yang nyata, jika kita mengagumi sesuatu perkara itu secara berulang, kita pasti akan jatuh cinta. Apatah lagi sesama manusia, kita akan cuba menyelami sedikit demi sedikit pasangan kita dengan hati yang sudah dibasahi perasaan kasih dan sayang. Menarik handbreak disaat itu pasti mengecewakan.

Disebabkan manusia itu berbeza, kita pasti akan memberi masa kepada diri untuk menyelongkar lebih mengenai pasangan, termasuk hati budi, latar belakang dan kepintarannya membuat keputusan. Tidak kurang juga apakah yang kita rasa sama seperti apa yang dia rasa, dari segi jenis perasaan dan tahapnya. Contohnya, jika kita menyayanginya secara mendalam, sehingga rasa mahu menangis rindukanya,persoalannya adakah dia juga sama seperti kita, mahu menangis setiap kali rindukan kita. Itu sekadar contoh, realitinya pun ada juga.

Memang kita lebih cenderung jatuh cinta pada mereka yang sebaya, sedikit muda atau sedikit tua. Tetapi harus diingat bahawa tidak kurang ada yang sukakan mereka yang lebih tua,10 tahun atau 20 tahun. Ini semua ada alasannya, samada secara semulajadi atau ada objektif kepentingan diri. Lihat saja Siti Nurhaliza dengan Datuk K, Zizie dengan Bung Moktar banyak kes lain. Itu tidaklahlah menjadi masalah.

Kecenderungan mungkin akbat perasaan remaja bahawa kita adalah setaraf, sekufu, sebaya dan mempunyai persamaan, kerana dalam banyak kes, persamaan itulah yang mengikat mereka. Tidak kurang juga ada yang berfikiran kita berada dalam satu ruang yang sama, belajar bersama, akrivisi bersama, kelab dan persatuan yang sama. Jadi lebih mudah menilai pasangan dan berjumpa dengannya setiap masa.

Walau secara realitinya tidak salah, namun diharap kita tahu batasan-batasan agama yang harus dipatuhi seupaya kita tidak terlampau dalam menyulam benang-benang cinta. Berwaspada akan cinta mampu mengheret manusia dalam kebahayaan juga penting agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Ada beberapa hal umum lagi nyata yang saya akan bincang dalam posting seterusnya. Yang pasti ia pasti membuka minda mereka-mereka yang bercinta terutama wanita. Wanita suka menggunakan emosi sepenuhnya apabila mereka berhadapan dengan cinta.

No comments:

Post a Comment

Komen yang baik disini

Pelawat

free counters

Berbisnes

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails